Total Pageviews

Thursday, October 18, 2012

Realokasi Efisiensi 10 % dari Biaya Perjalanan Dinas Badan POM 2013 telah Ketok Palu


Senayan – Komisi IX telah menyetujui Efisiensi belanja perjalanan dinas Badan POM RI tahun anggraan 2013 sebesar 10% dari total biaya perjalanan dinas Rp. 18.5 Milyar. 

Iskan Qolba Lubis, anggota komisi IX DPR RI Fraksi PKS mengungkapkan ”efisiensi perjalanan dinas ini direalokasikan untuk belanja modal yang terdiri dari :

a.       Perkuatan Pengawsan obat dan makanan dalam bentuk pengadaan laboratoruim keliling yang akan didistribusikan ke 10 Balai Besar/ Balai POM terutama yang cakupan areanya luas
b.      Percepatan perluasan gedung pelayanan publik (Gedung F ) yang telah dimulai sejak tahun 2011 dan diharapkan selesai pada Tahun 2013, sesuai dengan rekomendasi Kementerian Pekerjaan Umum RI.
c.       Peningkatan sarana dan prasarana untuk mendukung penagwsan Obat dan Makanan seperti dalam bentuk Alat Pengolah Data (APD) dan alat studio komunikasi, pengadaan buku pustaka, pengadaan aplikasi perangkat lunak untuk pendukung elektronisasi program pengawasan dan e-goverment.

Dari 3 poin realokasi ini . Iskan meminta agar percepatan perluasan gedung pelayanan publik (Gedung F) dapat betu-betul terealisasi pada tahun 2013 ”Realokasi ini akan kami awasi,  Peningakatan fungsi pelayanan Badan POM akan membantu pencapian target Pelayanan” tutur Iskan 

Selain menyetujui realokasi efisiensi ini, komisi IX juga menyetujui efisiensi, sinkronisasi dan realokasi program kegiatan satker Sekretariat Utama sebesar Rp 10 Milyar yang berasal dari kegiatan peningkatan pendidikan pegawai Badan POM RI melalui tugas belajar S1, S2,S3 untuk memperkuat tugas pengawasan obat dan makanan.
  

Monday, October 15, 2012

PKS: Sikap PKS Jelas untuk membawa RUU Keperawatan dan mensyahkan menjadi Undang-Undang


Selasa, Senayan 16/10/2012 |

 



Senayan – Iskan Qolba Lubis, anggota komisi IX DPR RI Fraksi PKS mengungkapkan ” Desakan pembentukan dan penciptaan kebijakan  RUU Keperawatan selalu diteriakkan oleh Fraksi PKS dalam Rapat-rapat Komisi IX“

Pernyataan Iskan ini menanggapi  aksi mahasiswa dan aliansi perawat yang tergabung dalam PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia) pada hari senin 15 oktober 2012 lalu. Aksi ini dilakukan sebagai bentuk keprihatinan mahasiswa dan aliansi perawat terhadap proses pembahasan RUU di komisi  yang sangat lama. 

Iskan ketika ditemui menyampaikan, ”Komisi IX telah mengagendakan konsinyering pada hari jumat hingga minggu ini untuk membahas RUU Keperawatan dan akan akan membawanya ke tingkat Baleg untuk dilakukan Harmonisasi, Insya allah dengan dukungan teman-teman semua RUU ini akan tetap berjalan .

Undang Undang ini merupkan solusi permasalahan Keperawatan di Indonesia, Belum adanya UU ini mengakibatkan berbagai macam permasalahan seperti belum adanya otonomi perawat untuk menjalankan praktek profesional mandiri, belum adanya nursing council yang turut berdampak pada praktek keperawatan yang berbeda dari tiap daerah yang satu dengan yang lainnya. Sebagai contoh adalah perawat yang melakukan tindakan medis, disatu daerah ia diberi hukuman karena dianggap menyalahi aturan/wewenang, sementara didaerah lain malah mendapat award karena telah menyelamatkan nyawa pasien. Hal-hal semacam ini tentunya harus segera diselesaikan dan salah satunya adalah melalui UU Keperawatan. 

Iskan tidak memungkiri bahwa dalam masa sidang ini komisi IX  disibukkan untuk melakukan penajaman dalam pembahasan RKAKL dengan kementerian dan Badan dalam pembahasan alokasi anggaran 2013 sehingga agenda legislasi menjadi tertunda, tapi komitmen komisi IX jelas bahwa tidak akan ada pembahasan dan Pembentukan Panja RUU baru Sebelum Panja RUU keperawatan ini selesai “ Tutup Iskan

 

Kunjungan Lap Komisi IX sebagai Respon kasus Omih dan mogok Buruh di PT.Panarub

Rabu, Senayan 10/10/2012



Senayan – Komisi IX DPR RI melakukan kunjungan lapangan ke PT. Panarub Sebagai respon atas aduan yang sampai ke komisi IX terkait kasus Omih dan Mogok buruh PT. Panarub.

Sesuai dengan jadwal yang di agendakan, Komisi IX  tiba di kawasan industri PT Panarub pukul 11.00 WIB, ternyata kedatangan komisi ini disambut oleh para buruh yang melakukan aksi didepan kawasan pabrik, keriuhan dan sorak sorai selamat datang yang ditujukan kepada rombongan komisi menunjukkan dahaga atas kepastian penuntasan masalah  yang dialami mereka. 3 hal yang menjadi tuntutan mereka, pertama bebaskan omih, kedua para buruh yang di PHK secara sepihak agar diterima kembali bekerja dan kepada buruh yang tidak ingin kembali agar semua hak-haknya yang belum diberikan oleh pihak manajemen segera di selesaikan.

Iskan Qolba Lubis, salah satu anggota komisi IX DPR RI dari Fraksi PKS yang juga ikut dalam kunjungan tersebut  menyayangkan sikap dan kebijakan yang diambil oleh pihak manajemen PT Panarub. “bagaimanapun para pekerja/buruh punya andil dalam kemajuan suatu industri, dan komunikasi yang dibangun oleh pihak manajemen tidak menunjukkan suatu keterbukaan dan bersifat akomodatif antara buruh dan manajamen” ucap Iskan

Iskan juga menolak tegas pernyataan pihak manajemen dimana aksi mogok yang dilakukan oleh para buruh disebut sebagai suatu aksi ilegal. ”aksi mogok merupakan akibat  akumulatif permasalahan antara para buruh dan pengusaha yang  tidak mampu dijembatani secara baik. ini bukan tindakan ilegal, Tindakan mogok ini harus dilihat sebagai akibat dari suatu kesalahan yang timbul dari kebijakan  manajemen  PT panarub dengan para buruh” 

Dalam perundingan dengan pihak manajemen, Komunikasi  yang dibangun oleh pihak manajemen sempat menimbulkan kekesalan anggota dewan karena respon pihak manajemen yang tidak jelas dan tidak pasti untuk mengambil kebijakan dan tindakan yang diminta oleh komisi IX. Iskan baru melihat komitmen positif dari pihak manajemen di akhir diskusi. Dimana Komisi IX secara Tegas meminta dalam waktu 1 minggu, 3 tuntutan para buruh dapat dipenuhi, dan hal ini disanggupi oleh manajemen PT Panarub. Iskan juga meminta dukungan dari dinas tenaga kerja untuk menjembatani proses ini.

Pada akhir agenda kunjungan lapangan di PT Panarub, para anggota dewan sempat berorasi di depan para buruh yang melakukan aksi. Kesimpulan dan hasil pertemuan disampaikan kepada para buruh di iringi teriakan dan yel-yel perjuangan buruh.