Senayan .29 agustus 2013 Fraksi PKS yang diwakili oleh Iskan Qolba Lubis MA menyampaikan Komisi XI dan Pemerintah
akhirnya menyepakati sejumlah asumsi makro
di RAPBN 2014.
Asumsi ini
sedikit berbeda dengan usulan
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
pada Penyampaian Keterangan
Pemerintah atas RAPBN 2014 beserta
Nota Keuangannya, pada 16 Agustus lalu.
Sejumlah
asumsi yang disepakati diantaranya; untuk pertumbuhan ekonomi
tahun 2014 ditetapkan sebesar 6,0 persen dan tingkat
inflasi 5,5 persen. Sementara itu,
suku bunga relatif
disepakati sebesar 5,5 persen, dan nilai
tukar rupiah sebesar Rp 10.500 per dolar
AS. Asumsi nilai tukar ini
lebih lemah dibandingkan
usulan sebelumnya, yakni
Rp 9.750.
Dalam
rapat yang dipimpin oleh Ketua
Komisi XI Olly Dondokambey ini,
hadir dari perwakilan
pemerintah, yaitu Menteri Keuangan
M Chatib Basri, Menteri PPN/Kepala Bappenas Armida
Alisjahbana, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, dan
Kepala Badan Pusat Statistik
Suryamin, Raker berlangsung di ruang rapat
Komisi XI, Gedung Nusantara I, Kamis
(29/8) malam.
Sebelum
mencapai kesepakatan tersebut beberapa fraksi
memberikan koreksi dan usulan
terkait perubahan asumsi. Fraksi Golkar
mengusulkan perubahan asumsi pada nilai
tukar rupiah terhadap dolar AS yaitu
sebesar Rp10.500. Sedangkan, Iskan Qolba lubis dari Fraksi PKS mengusulkan
perubahan pada asumsi nilai
tukar sebesar Rp
10.000 dan pertumbuhan ekonomi 6,1 persen.
No comments:
Post a Comment